Memutuskan itu ibarat menarik pelatik pada mata senjata dan melepaskan panah dari busurnya, tidak bisa ditarik kembali. Sama hal nya dalam hidup ini, ketika kita memutuskan untuk memilih sesuatu maka kita harus berenang sampai ke dasar, tidak boleh mengambang karena akan menghalangi jalur renang yang lainnya.)
Seringkali kita mengeluh ketika kita dihadapkan pada dua hal penting yang menagih janji untuk diperhatikan, seringkali kita mengeluh ketika kita dihadapkan pada segudang pekerjaan rutinan, seringkali kita mengeluh ketika dihadapkan pada suatu pencapaian yang besar, seringkali kita mengeluh ketika waktu tidur dan istirahat bekurang tersita pekerjaan dan tanggung jawab yang harus diselsesaikan, wajar.. karena kita manusia.
Tetapi….. cobalah kita melihat mundur.. ketika kita mulai berfikir untuk terjun ke sebuah tanggung jawab, bimbangnya kita untuk memutuskan antara “iya” dan “tidak” hingga akhirnya memilih “ya saya akan mengambil tanggung jawab tersebut”, semangatnya kita saat akan berkomitmen untuk bergabung menjadi bagian dari tanggung jawab tersebut, tegangnya kita saat menunggu jawaban apakah saya akan menjadi bagian didalamnya atau tidak,dan bahagianya kita saat kita sah menjadi bagian didalamnya
Ya, hal itu lah yang sengaja saya lintaskan kedalam fikiran ketika saya merasa “mengapa saya harus terbangun sampai larut malam?” “mengapa saya harus berada di meja rapat hingga semuanya berakhir?” “ dan mengapa saya….mengapa saya yang lainnya”..
YA Karena Satu jawabannya “SAYA YANG TELAH MEMUTUSKAN UNTUK MEMILIH NYA” maka saya harus menerima semua konsekuensinya..itulah yang memacu semangat saya kembali untuk tetap menjalakannya…dan tidak pernah merasa sia-sia meskipun mengalami kegagalan..ingatlah perjuangan kita untuk memutuskannya dan ingatlah niat awal dan tujuan kita untuk memutuskannya maka kita akan terbangun dan kembali berlari….
we decide then we do till the last..this is our best effort.
SUMBER:
http://wargascrew.16mb.com/inspiration-motivation-centre/disaat-kita-harus-memilih-dan-memutuskan-(we-decide-then-we-do-it-till-last)/